The Tide Knot
Kira-kira setahun setelah kejadian Dad
menghilang, Mum, Sapphire dan Conor pindah ke St. Pirans. Roger, pacar
baru Mum, juga tinggal dekat mereka. Sapphire semakin sering pergi ke
Ingo sendirian atau untuk bertemu Faro, sahabatnya, sedangkan Conor
lebih suka mengabaikan panggilan Ingo dan bertahan di daratan. Hawa
permusuhan antara Tanah dan Ingo semakin kental dan ini menyulitkan
Sapphire karena ia seperti dipaksa harus memilih.
Di Ingo sendiri sedang terjadi
kegelisahan yang luar biasa. Simpul Ombak yang dijaga Saldowr, guru
bijaksana Ingo, mulai menggeliat ingin melepaskan diri. Banyak diantara
kaum Mer yang mendukung Simpul Ombak untuk menghancurkan daratan.
Saldowr meminta Sapphire dan Conor untuk membantu kaum Mer karena ia
tahu keduanya adalah anak-anak istimewa yang bisa membantu Tanah dan
Ingo tanpa harus memilih salah satunya.
Buku kedua, The Tide Knot
alias Simpul Ombak, berorientasi kepada hubungan tak akur antara Tanah
dan Ingo, antara kaum Mer dan kaum Manusia. Tapi, semuanya harus
bersatu untuk menjaga keseimbangan alam. Disinilah peran tokoh-tokoh
utamanya dibuat lebih action-packed. Sapphire bahkan sampai
‘terlempar’ ke dasar laut yang gelap, penuh tekanan air yang kuat dan
kepekatan yang bisa mengosongkan isi pikiran. Bagian terseram sudah
pasti ketika Simpul Ombak terlepas dari penjagaan Saldowr dan ombak
datang bergulung-gulung dengan kekuatan dashyat. Tsunami. Segalanya
hancur dan terendam, bahkan isi lautan pun rusak dan porak-poranda.
Segala sesuatu tentang lautan selalu
memikat dan misterius, mungkin karena kita tidak akan pernah
benar-benar bisa memahami dan mengetahui isi, sifat maupun
kedalamannya. Laut yang tenang pun bisa menyimpan sesuatu yang jahat,
termasuk arus liar maupun ombak yang tidak terlihat. Membaca
novel-novel ini merupakan pengalaman yang membuat deg-degan, aneh namun
juga mengasyikan. Kita pun berkenalan dengan banyak hewan dan anemon
laut yang unik, baik, sangar, kejam dll.